Selasa, 12 Mei 2009

Rani ooh Rani


Photo Rani yuliani dan identitas lengkap Rani Juliani merupakan salah satu informasi yang banyak dicari oleh orang seiring dengan keterkaitannya dengan kasus pembunuhan yang melibatkan Ketua Komisi Pemberantasan Koruspi (KPK), Antasari Azhar.

Selain sebagai mahasiswi Rhani Juliani juga merupakan seorang Caddy di salah satu tempat golf ternama di Tanggerang, PT Padang Golf Modern. Surat pernyataan yang dilengkapi dengan photo dibawah dibuat ketika ia melamar pekerjaan menjadi caddy.

Ia mendadak menjadi terkenal setelah banyak media yang memuat tentang dirinya baik itu media televisi, media cetak atau berita internet. Rani Yulini yang juga merupakan siswi dari SMU YUPPENTEK tanggerang dan lulus tahun 2004 saat ini telah ditetapkan sebagai saksi kunci terkait dengan kematian Nasrudin akibat ditembak saat dalam perjalan pulang dari bermain golf.


Sumber: foto.detik.com edisi Mei 2009

Senin, 11 Mei 2009

Idola Para Pegolf Pejabat, Tarif Tip Rp1 Juta


Rani yang bekerja sebagai salah seorang caddy di Padang Golf Modern di Kompleks Modernland, Pinang, Kota Tangerang. dikenal sebagai caddy favorit di klub golf itu. Wajahnya yang manis dan pembawaannya yang luwes membuat dirinya laris menjadi pendamping member klub golf di lapangan.


Siska, 20, caddy yang sejak tahun 2005 bekerja di sana, ditemani dua temannya, Nia, 22 dan Wina, 23, mau melayani pertanyaan koran ini. Ketiga wanita berpakaian modis itu bercerita tentang teman kerjanya Rani Juliani. ”Saya pernah bertemu dan berbincang-bincang dengan Rani. Tapi tidak terlalu dekat,” ujar Siska yang mengaku nge-kost di daerah Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang yang tidak jauh dari tempat dia bekerja. Siska mengaku tiap bulan penghasilannya tidak tetap.

”Kalau dari kantor paling banyak gaji Rp700 ribu sebulan. Tapi, penghasilan kami bisa lebih dari Rp2 juta dengan tambahan tips yang diberikan tamu. Tergantung rejeki,” ujar wanita betubuh mungil tersebut. Dia menceritakan, kalau Rani yang kurang dari dua tahun bekerja di sana dan berhenti pada tahun 2006. ”Pak Nasrudin memang sering booking Rani,” ujar Siska.

Selain Nasrudin, Rani juga kerap di-booking oleh pejabat lain untuk menemani bermain golf. Tugas, caddy adalah memandu pemain golf di lapangan dengan luas 85 hektar yang berlokasi di dua kecamatan yakni Cipondoh dan Pinang di Kota Tangerang.

Di lapangan golf satu-satunya di Kota Tangerang itu ada sekitar 250 orang caddy, yang terdiri dari 200 wanita dan 50 pria. Ada dua shift dalam pembagian kerja kedi yakni yang bertugas mulai pukul 06.00 hingga pukul 12.00 dan pukul 13.00 hingga pukul 16.00 malam. Dia kembali menceritakan Rani yang memiliki postur tubuh tinggi 165 sentimeter dengan berat badan ideal.

Jadi, jangan heran bila Rani banyak yang mem-booking. ”Kalau kami dalam satu shift belum tentu bisa merumput atau ada yang meminta. Tapi, kalau Rani sudah punya jadwal melayani golfer yang dibuatkan oleh front office (kantor pengelola Golf Modern, red),” ungkapnya lagi. Sementara itu, Nia juga ikut bicara perihal hubungan Rani dengan teman kerjanya yang lain. 
”Dia (Rani, red) hanya bergaul dengan caddy tertentu. Mungkin karena dia cantik. Untuk bersapa saja dengan kami jarang walau berpapasan. Dia emang cantik banget,” ujar wanita berambut pendek tersebut. Rani yang memiliki rambut panjang sebahu itu memang cukup terkenal di padang golf ini. ”Dia caddy primadona di sini. Tapi itu dulu, saat masih bekerja di sini,” ujarnya.

Rani memang menjadi idola para pejabat. Karena itu, dia pasang tarif mahal. Uang tip untuk Rani juga cukup besar. Sekali putaran bisa dapat Rp500 ribu hingga Rp1 juta.

”Rani itu termasuk caddy mahal di sini. Maksudnya, uang tipnya banyak. Yang booking untuk jadi caddy juga banyak. Dia biasanya sama pejabat,” ucap Nurmalasari, salah seorang caddy di Padang Golf Modern.

Untuk bisa mendapat caddy mahal di Modern, seorang member atau pemain golf harus merogoh kocek minimal Rp500 ribu hingga lebih dari Rp 1 juta per sekali putaran. ”Rani terkenal di sini karena termasuk caddy mahal dan jadi primadona,” jelas caddy yang juga rekan Rani yang enggan namanya dikorankan.

Salah seorang member klub yang menjadi langganan ditemani Rani adalah Nasrudin. ”Sejak tiga tahun lalu, Nasrudin menjadi member di sini,” jelas Iwan Suryawijaya, salah seorang petinggi PT Modernland Realty, pengembang Perumahan Modernland.

Selain Nasrudin, Ketua KPK Antasari Azhar menjadi member di klub tersebut. ”Kalau Pak Antasari, saya tidak ingat sejak kapan dia jadi member di klub golf ini. Tapi, belum lama,” ujarnya. Ketika menjadi caddy, Rani memang selalu mendampingi Nasrudin di lapangan. Dia juga menyatakan bahwa saat itu Nasrudin kerap bermain golf. Seminggu bisa sampai tiga kali. ”Kadang lebih,” katanya.

Sementara itu, Direktur STMIK Raharja PO Abas Sunarya mengaku tidak bisa mengingat apakah Rani Juliani adalah mahasiswinya atau bukan. ”Tidak bisa dipastikan karena nama Rani banyak,” ungkapnya.

Rani juga punya blog. Alamatnya: rani-juliani.blogspot.com. Di blog itu muncul nama Rani Juliani yang juga kuliah di STMIK Raharja, berusia 22 tahun dengan bintang Cancer. Shio-nya macan. Dia menyebut dirinya mahasiswi dan berlokasi di Tangerang, Banten. Dia bercita-cita menjadi wanita karir yang sukses dan mapan.

Alasan dirinya melanjutkan studi di STMIK Raharja juga dipaparkan panjang lebar. Dalam sebuah chatting terakhir, pukul 15.08, 1 Mei 2009, ada komunikasi dengan chatter lain yang bernama Tongki. Dalam chatting itu, teman wanita Rani menyebut nama Antasari dan Azhari. Wanita dalam blog itu memang mirip Rani yang digambarkan menjadi istri ketiga Nasrudin.

Selain menjadi caddy, Rani juga pernah menjadi marketing Klub Golf Modernland. Namun, tak lama setelah itu, dia keluar dari pekerjaannya.

”Dia pernah pindah ke marketing, tapi sekarang sudah keluar,” ungkap Yusri Jayadi, caddy master Modernland Golf. Menurut dia, aturan di Modernland sangat ketat. Seorang caddy tidak bisa seenaknya dibawa oleh member yang mem-booking mereka.

”Kalau sifnya masuk, ya harus kerja. Tapi, kalau di luar itu, kami nggak tahu ya,” ujar Yusri.

Perkenalan Antasari dengan Rani juga berawal di lapangan golf. Rani juga menjadi langganan caddy ketua KPK tersebut. Sumber di Polda Metro Jaya menyebutkan, hubungan Rani dengan Antasari berlanjut dengan asmara. Saat itu Rani juga sedang menjalin hubungan serius, bahkan sudah menikah siri, dengan Nasrudin.

Hubungan tersebut diketahui Nasrudin. Bos PT PRB itu langsung mengancam Antasari akan menyebarkan aib tersebut. Antasari hilang kesabaran dan bercerita kepada seorang pamen Polri, mantan Kapolres Jaksel dan Tangerang Kombespol WW

sumber : batam pos (din/ind/rko/jpnn/iro)

Jumat, 08 Mei 2009

Nasrudin Nikahi Rhani

Mas Kawin Rp 7 Juta, Pernikahan Hanya Dihadiri Tetangga

Pernikahan antara Nasrudin Zulkarnaen dan Rhani Juliani dilangsungkan secara siri. Dalam akad nikah yang hanya dihadiri para tetangga ini, Nasrudin memberi Rhani mas kawin uang tunai senilai Rp 7 juta.


"Pada saat pernikahan, Nasrudin memberikan mas kawin Rp 7 juta tunai. Pada saat nikah pengantin perempuan pakai kebaya, pengantin laki-laki pakai jas dan peci. Walaupun pernikahannya siri, tapi suasananya cukup sakral," kata salah seorang tetangga Rhani yang menghadiri pernikahan tersebut, Haji Parno Sanjaya.

Hal itu dia katakan kepada detikcom saat ditemui di rumahnya di RT 03/RW 04, Kampung Kosong, Panunggangan Utara, Kecmatan Pinang, Tangerang, Rabu (6/5/2009).

"Pernikahannya saya lupa tanggal berapa persisnya. Yang saya ingat antara Juni-Juli 2007. Pernikahan dilangsungkan sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu ada 2 mobil dari keluarga Nasrudin yang hadir, tapi saya tidak tahu ada orang tua Nasrudin atau tidak," imbuh Parno.

Hal serupa dibenarkan Ketua RT 01/RW 04 Muhammad Sidik. "Memang benar Rhani itu nikah siri dengan Nasrudin. Pada saat nikah tidak semua warga diundang, hanya tetangga-tetangga saja yang datang," tutur Sidik. Ngobrolin Rhani Juliani lebih lanjut?

sumber : detik.com

Selain Foto, Ada Juga Video Antasari-Rani


Tersebarnya foto Antasari Azhar yang berpose bersama bekas caddy Rani Juliani yang merupakan istri sirri almarhum Nasrudin Zulkarnaen, belum diketahui kuasa hukumnya. Padahal, ada juga kabar tentang video Antasari dan Rani.


"Kami belum tahu tentang foto itu," aku salah satu kuasa hukum Antasari, Juniver Girsang, sesaat setelah keluar dari ruang penyidik di Markas Polda Metro Jaya, Jumat (8/5/2009).

Dia mengatakan, keberadaan foto tersebut seperti yang telah terekspose di berbagai media massa, betul-betul tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Tak hanya foto, dikabarkan ada video rekaman antara Antasari dan Rani Juliani. Disinggung masalah ini pun, Juniver mengaku sampai saat ini belum tahu. "Kami belum ricek kebenarannya," kata dia.

Juniver menegaskan, akan mericek kebenaran baik foto maupun video seperti kabar yang tersebar di kalangan media massa selama ini. Hal ini pun belum pernah ditanyakan oleh penyidik saat menjalani pemeriksaan.

"Sepanjang ini, belum pernah ditanyakan oleh penyidik," kata dia.(nov)

sumber : okezone.com

Polisi: Foto Antasari-Rani Hasil Rekayasa

Foto Antasari Azhar dan Rani Juliani yang beredar luas ternyata adalah sebuah foto palsu yang diduga hasil rekayasa.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes M Iriawan kepada wartawan, Jumat (8/5/2009).

"Itu tidak benar, jangan dipercaya hal-hal yang kemungkinan atau kabarnya," tegasnya.

Seperti diketahui, belakangan banyak beredar foto Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Antasari Azhar dan caddy Modernland Golf Rani Juliani. Antasari diduga terlibat dalam pembunuhan Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen. Sedangkan Rani dikabarkan telah menikah dinikahi secara siri oleh Nasrudin.

sumber : okezone.com

Kuasa Hukum Sangsikan Foto Antasari-Rani


Foto mesra Antasari Azhar dan Rani Juliani, wanita yang disebut-sebut sebagai pangkal persoalan terbunuhnya Nasrudin Zulkarnaen, beredar luas. Menanggapi hal ini, kuasa hukum Antasari meragukan keaslian foto tersebut.


"Foto bisa direkayasa. Memang foto bisa bunyi apa?" ujar kuasa hukum Antasari, Ari Yusuf Amir usai mengunjungi Antasari di rumah tahanan Mapolda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (7/5/2009).

Menurutnya, siapapun bisa berfoto berdua dan kemudian direkayasa. Bahkan, orang yang saling bertemu di jalan pun dapat berfoto, meski tak saling mengenal.

Ari menyebutkan kondisi Antasari selama di dalam sel baik-baik saja. Dia juga membantah bahwa kunjungannya ke tahanan sore ini lantaran ada pemeriksaan lanjutan terhadap kliennya.

"Enggak kita hanya mengecek saja kondisi beliau (Antasari), takut kenapa-kenapa. Kita cek ke penjaga, tapi nggak kenapa. Sekarang dia lagi tidur," jelasnya.

sumber : okezone.com

Sebagai Caddy, Rhani Juga Layani Atasan Antasari di Kejaksaan

Profesi Rhani Juliani sebagai caddy golf membuatnya berinteraksi dengan para pejabat. Selain Ketua KPK nonaktif Antasari Azhar, Rhani juga dikabarkan pernah melayani para atasan antasari di Kejaksaan.

"Para pemain golf setiap akan main kan memerlukan caddy. Dari sekian banyak cewek yang jadi caddy ada yang mananya Rhani. Saya dengar Rhani biasa melayani antara lain beberapa orang kejaksaan yang pangkatnya lebih tinggi dari Antasari," kata kuasa hukum Antasari, M Assegaf, saat dihubungi detikcom, Kamis (7/5/2009).

Meski begitu, Assegaf tidak tahu menahu apakah hubungan antara para atasan Antasari itu dengan Rhani hanya sebatas pada permainan golf atau ada hubungan lebih.

"Caddy itu kan pemungut bola dan pembawa tas saja, tapi kan cewek. Apakah ada hubungan lebih jauh atau tidak, saya tidak tahu," ucap Assegaf.

Seperti diketahui, sebelum menjabat sebagai Ketua KPK, Antasari pernah menjabat sebagai Direktur Penuntutan Jampidum Kejaksaan Agung


sumber : detik.com

Kamis, 07 Mei 2009

Rhani Takut Ditembak Seperti Nasrudin

Rhani Juliani masih di bawah perlindungan polisi. Istri ketiga Nasrudin Zulkarnaen ini takut dirinya akan bernasib seperti suaminya. Itulah yang menjadi dasar Rhani meminta perlindungan pada polisi.

"Sejak peristiwa itu terjadi, malamnya Rhani minta perlindungan ke polisi. Dia juga minta didampingi keluarganya," kata Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol M Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Kamis (7/5/2009).

Perlindungan yang diminta Rhani bukan tanpa alasan. Dia merasa ketakutan begitu mendengar Nasrudin tewas ditembak.

"Ya Nasrudinnya sudah ketembak dia juga takutlah. Setidaknya dia sebagai istri ketiganya. Dia merasa ketakutan," tutupnya. Ngobrolin Rhani Juliani lebih lanjut?

Rani Juliani Dapat Ancaman ( akan di ) Bunuh


RANI Juliani ternyata menjadi sasaran teror sebelum insiden penembakan Nasrudin Zulkarnain (14/3). Pengakuan itu disampaikan caddy golf Modern tersebut setelah dijemput Satuan Reskrim Polres Metro Tangerang dari rumahnya pada 15 Maret lalu. Rani diamankan polisi karena terkait tewasnya direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) itu. 

Sehari setelah penembakan, Rani, 22, beserta orang tuanya, Endang M. Hasan, 67 dan Kuswati, 60, langsung disembunyikan di Markas Polres Metro Tangerang. Ketika diperiksa, Rani mengaku ketakutan dengan ancaman pembunuhan dari orang tak dikenal. Ancaman itu disampaikan via SMS dan telepon. 

Menurut Rani, ancaman dan teror juga diterima suami sirinya, Nasrudin, sebelum penembakan. "Karena Rani mendapat teror, baik melalui SMS dan telepon, polisi berinisiatif langsung mengamankan saksi kunci pembunuhan ini beserta kedua orang tuanya," terang sumber dari Polres Metro Tangerang. 

Sumber yang juga penyidik itu menyimpulkan, Rani akan dihabisi setelah Nasrudin ditembak di dalam mobil BMW B 191 E di Perumahan Modernland, Kelapa Indah, Pinang, Tangerang, Sabtu (14/3). ''Teror itu terjadi saat Nasrudin juga menerima teror dari orang yang sama," jelasnya. 

Menurut perwira polisi itu, sebelum peristiwa penembakan, Nasrudin berniat melaporkan ancaman pembunuhan tersebut ke Komisi III DPR RI. Tapi, niat itu diurungkan karena dilarang mertuanya, Endang M. Hasan dan Kuswati. Saat itu kedua mertuanya mengatakan, kalau kasus tersebut dilaporkan ke DPR RI, kemungkinan peluang penyelesaiannya kecil. Endang beralasan kalau dia orang kecil. 

Namun, Nasrudin sempat tidak sependapat dengan mertuanya. Saat itu Nasrudin mengatakan akan bertanggung jawab terhadap nasib Rani. Bahkan, mengutip keterangan Rani saat pemeriksaan, karena kesal, Nasrudin sempat mengucapkan siap mati. 

Sementara itu, terkait pengamanan keluarga Rani selama 52 hari, kepolisian telah mengeluarkan dana besar untuk membiayai kehidupan mereka. "Semua biaya hidup sehari-hari Rani dan kedua orang tuanya, mulai makan hingga tempat tinggal beserta perlengkapannya, ditanggung polisi selama masih dalam perlindungan kami," katanya. "Kakak dan adik Rani tidak kami amankan. Tapi, keadaan mereka diawasi," ungkapnya. 

Saat ini Rani dan orang tuanya masih ada di Jakarta. "Kami ingin perlindungan itu sampai kasus ini disidangkan," ungkapnya lagi. Saat ini Rani dan orang tuanya dalam pengawasan ketat polisi yang berjumlah empat orang sekali berjaga yang dibagi dalam dua sif. Penjagaan mahasiswa semester 2, STMIK Raharja Tangerang itu dipercayakan kepada seorang perwira berpangkat inspektur satu yang sehari-hari bertugas di Polda Metro Jaya. "Rani tidak akan terlacak karena persembunyiannya berpindah-pindah," tegasnya.

Sementara itu, kakak kandung pertama Rani, Erwin Budiriansah, 39, membantah ada hubungan cinta antara Antasari Azhar dan adik kandungnya. Dia mengatakan, hubungan Rani dengan Antasari sebatas rekan bermain golf dan caddy. "Rani sering bercerita kepada kami kalau dia memang mengagumi Antasari karena profesinya, ketua KPK," ujarnya. 

Kakak laki-laki Rani yang tinggal di Jalan H Ridan, Poris Plawad, Cipondoh, Tangerang, itu mengungkapkan, Rani senang dengan Antasari Azhar lantaran pria berkumis warga Kompleks Giri Loka 2, Perumahan BSD, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) itu kerap membongkar korupsi dan menangkapi koruptor. 

sumber :  jawapos.com 

Rani-Nasrudin Menikah Siri pada Juni 2007


Salah satu tetangga Rani Juliani, Parno Sonjaya (54), mengatakan, keluarga istri ketiga Nasrudin Zulkarnaen tersebut tidak berpamitan saat meninggalkan rumahnya di Jalan Kyai Maja RT 01 RW 04, Kampung Kosong, Kelurahan Panunggangan, Pinang, Tangerang.
   
"Tetangga tidak ada yang tahu ketika keluarga Rani meninggalkan rumahnya," kata Parno di Tangerang, Kamis (7/5).
   
Padahal, menurut Parno, kedua orangtua Rani, yakni Endang M Hasan dan Engkus, termasuk keluarga yang senang bergaul dengan tetangga dan sering mengikuti kegiatan pengajian di sekitar rumahnya.
   
Parno mengatakan, keluarga Rani meninggalkan rumahnya sekitar tiga hari setelah kejadian penembakan yang menewaskan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen pada 14 Maret.
   
Ia menuturkan, tetangga tidak ada yang pernah memergoki salah satu keluarga Rani berkunjung ke rumahnya tersebut. Parno merupakan tokoh agama di kampungnya sehingga pernah diminta untuk menyaksikan pernikahan siri antara Rani dan Nasrudin sekitar Juni 2007.
   
Ia mengungkapkan, pernikahan siri Rani tersebut disaksikan keluarga besar orangtua Rani dan Nasrudin.

sumber : KOMPAS.com 

Rabu, 06 Mei 2009

Facebook Rani Juliani

Sebegitu populernya Rani Juliani sampai memunculkan ide kreatif para blogger mania, facebook mania dll untuk menciptakan account atas nama Rani Juliani. sehingga diharapkan Acoount facebook atau blog tersebut akan dikunjungi banyak pengunjung.

Dalam dunia website dan blog termasuk facebook juga friendster kuantitas kedatangan pengunjung sangat di harapkan dan menjadikan ukuran kesuksesan blog atau web tersebut. Kuantitas pengunjung itu sering disebut traffic.

Berikut screen-shoot dari facebook nya ' Rani Juliani '. Di dalam facebook sendiri ada sekitar belasan alamat / account dengan nama Rani Julian



Nasrudin Kenalkan Istri Ketiga sebagai Anak Angkat


Sempat ''menghilang'' 49 hari setelah majikannya ditembak mati (14/3), Suparmin alias Parmin, 42, sopir pribadi Nasrudin yang sempat diamankan aparat Polda Metro Jaya, akhirnya bercerita tentang bosnya yang juga direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB). 

Pria berperawakan gemuk itu kepada Indopos (Jawa Pos Group) mengatakan masih trauma terhadap penembakan bosnya. Parmin -setelah hampir 1,5 bulan selalu dikawal reserse lantaran ada ancaman pembunuhan- baru dipulangkan polisi ke rumahnya kemarin siang. 

''Kalau dengar bunyi pintu, jantung saya berdegup keras,'' kata Parmin saat disambangi koran ini di kediamannya, Perumahan Teratai Griya Asri, Blok G4-1, RT 18/04, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, kemarin. Seolah ingin melupakan insiden penembakan Nasrudin, Parmin ragu-ragu saat menceritakan mantan majikannya tersebut. 

Pria yang baru setahun bekerja kepada Nasrudin mengemudikan BMW silver B 191 E itu mengatakan selalu mendampingi korban ke mana pun. ''Yang sering ke lapangan golf,'' ungkapnya. 

Selain di padang golf Modern, Tangerang, Nasrudin kerap bermain di Jakarta dan Bogor. Misalnya, di Royal Jakarta, Gunung Geulis, dan Pondok Indah. ''Tapi, memang sering di padang golf Modern,'' tegas suami Sri Lestari Ningsih, 29, itu. 

Pada hari nahas sebelum terjadinya penembakan, Nasrudin sempat bermain bersama tiga koleganya, Seno, Saiful, dan Bagio, petinggi di salah satu perusahaan asuransi. ''Itu kali terakhir Bapak (Nasrudin, Red) bermain golf,'' ujarnya. 

Seminggu sebelum ditembak mati, menurut Parmin, Nasrudin hampir setiap hari merumput di lapangan golf. Dia pernah mengantarkan pada Selasa (10/3) memukul di padang golf Modern; Rabu (11/3) dan Kamis (12/3) di Bogor Raya, dan Sabtu (14/3) kembali ke Modern saat peristiwa maut terjadi. Padahal, lanjut Parmin, biasanya Nasrudin hanya bermain dua kali pada akhir pekan. 

''Bapak memang penggila golf,'' ungkapnya. Selain bermain golf, Nasrudin kerap mendatangi rumah Rani Juliani yang berlokasi di Jalan KH Maja, Kebon Kosong, RT 01/04, Panunggangan, Pinang, Kota Tangerang. Kedatangannya juga dilakukan nyaris setiap tiga hari, terutama pada akhir pekan setelah bermain golf. 

''Sumpah, saya baru tahu Rani itu istri siri Bapak (sebutan Parmin untuk Nasrudin, Red) setelah di kantor polisi, saat disodori surat pernikahan siri pada 2007,'' ujarnya lagi. Selama ini Parmin hanya mengenal Rani sebagai anak angkat Nasrudin. Hal itu dikatakan Nasrudin saat Maret 2008 Parmin menjemput Rani di Supermal Karawaci, Tangerang, setelah berbelanja. 

''Saat itu Bapak memperkenalkan Rani sebagai anak angkatnya. Lagi pula, Rani memanggil Papa dan Bapak memanggil Nak,'' ungkap bapak tiga anak itu.

Parmin juga mengatakan tidak tahu apa pun yang dikerjakan Nasrudin bersama Rani di rumah. Pria bertubuh subur itu juga salut lantaran Nasrudin bisa menyembunyikan rahasia pernikahan sirinya. ''Bahkan, istri Nasrudin (Arinda Herawati, Red) juga tidak tahu kalau suaminya nikah lagi,'' katanya. 

Saat ditanya apakah Nasrudin kenal dengan Ketua KPK nonaktif Antasari Azhar, Parmin memastikan kenal. ''Lima kali saya ingat datang ke Kantor KPK di Kuningan. Saat itu Bapak membawa map. Tapi, saya tidak tahu isinya,'' tuturnya lagi. 

Parmin juga menegaskan, Nasrudin mempunyai hubungan yang luas dan akrab dengan petinggi negeri ini. Hal itu dibuktikan bukan hanya bermain golf dengan para petinggi perusahaan, tapi juga dengan pejabat negara. Bahkan, Parmin dua kali mengantarkan Nasrudin ke kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla, Istana Wapres, pada 2008.

Istri kedua Nasrudin, Arinda Herawati, 30, shock setelah mendengar tewasnya sang suami karena hubungan asmara. Wanita yang tinggal di Perumahan Banjar Wijaya Blok 50, No 2, RT 02 RW 07, Kelurahan Cipete, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, itu stres. Bahkan, selama beberapa hari ini, mantan pramugari Garuda tersebut dikabarkan tengah menjalani terapi stres di Bandung, Jawa Barat. 

"Kasihan ibu (Arinda, Red), jiwanya terguncang. Saat ini, dia tengah menjalani perawatan di salah satu pesantren untuk menenangkan diri," kata Parmin. "Bukan hanya Ibu Arinda yang stres. Saya juga ikut stres dan akan mendatangi psikolog untuk melakukan terapi," tambah Parmin. 

Pria berbadan tambun itu juga mengatakan, Arinda sejak Minggu (3/5) pergi ke Bandung. "Bu Arinda ke Bandung pakai mobil Kijang Innova B 7 HJ diantar sopir pribadinya," ujar Parmin. 

Apalagi, masih menurut Parmin, selama ini Arinda tidak tahu bahwa sang suami telah menikah siri dengan Rani Juliani. Selama ini, ungkap Parmin, Arinda hanya tahu bahwa Rani merupakan anak angkat Antasari Azhar. 

Parmin juga mengaku kasihan kepada Arinda lantaran keluarga Nasrudin di Makassar menganggapnya menjadi penyebab utama sang suami meninggal dunia. "Terus terang, saya sangat kasihan dengan Arinda. Padahal, dia dan Pak Nasrudin tidak pernah sama sekali mengalami cekcok, apalagi sampai bertengkar. Selama satu tahun saya bekerja di rumah itu, tidak pernah dengar satu pun suara bentakan. Hubungan keluarga itu baik-baik saja," katanya.

Dari hubungannya dengan Nasrudin, Arinda memiliki dua orang putra yang masing-masing bernama Andi Marsha, 7, kelas II SD, dan Andika Lista atau Didi yang berusia 1,8 tahun. Sementara itu, Princes, 9, kelas 5 SD, merupakan anak angkat. 

Setelah ayahnya tewas ditembak, Andika Lista dikabarkan sakit. Pasalnya, dia sangat disayang Nasrudin. "Setiap mau berangkat kerja, Pak Nasrudin harus mengajak Didi naik mobil mengelilingi kompleks dua kali putaran, baru dia berangkat ke kantor. Karena tidak ada bapaknya, anak itu sakit," tutur Parmin yang sempat diamankan polisi selama 49 hari setelah penembakan tersebut. 

Selain menikah siri dengan Rani Juliani, 22, Nasrudin menikah secara sah dengan Arinda Herawati yang tercatat sebagai istri kedua. Istri pertamanya Sri Martuti, 44, warga Jalan Wijaya Kusama No 24, Jatibening I, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat. 

Dari hasil perkawinan dengan karyawan pegawai Departemen Luar Negeri (Deplu) itu, Nasrudin mendapatkan satu orang anak dan satu anak angkat yang saat ini keduanya masih duduk di bangku sekolah dasar. 

sumber : jawapos (din/ind/jpnn/iro) 

Foto Mesra Antasari Diambil Polisi dari HP Rhani

 Jakarta - Polisi memegang sejumlah alat bukti. Salah satunya HP milik Rhani Juliani. Ternyata di HP ini ada gambar foto Antasari dan Rhani. Bukan foto-foto syur atau video yang diambil oleh Nazarudin Zulkarnaen.

"Itu foto berdua lagi makan atau duduk," kata tim advokasi Nasrudin Zulkarnaen, Boyamin Saiman saat dihubungi melalui telepon, Rabu (6/5/2009).

Sementara itu sumber di kepolisian menyebut bila handphone itu milik Rhani yang kemudian diambil oleh Nasrudin, dan sempat ditunjukan ke Antasari.

"Waktu itu Nas pura-puranya punya HP baru, yang ditunjukan ke Antasari, tapi sebenarnya ingin menunjukan ada foto itu" sebut sumber yang enggan disebutkan namanya itu.

Hingga kemudian, foto-foto itu dijadikan alat untuk memeras Antasari, hingga kemudian termakan provokasi Nasrudin.

"Hanya foto biasa dan SMS antara Rhani dan Antasari. Tidak ada yang mesra," sebut sumber itu.

Informasi di kepolisian pun menyebut bila Antasari di dalam pemeriksaan mengakui hubungan dia dengan Rhani, tetapi tetap membantah memerintahkan melakukan eksekusi.

"Sampai saat ini dia hanya mengaku memberikan perintah untuk memantau saja," terang sumber berpangkat perwira itu. Mau mendiskusikan kasus yang membelit Antasari Azhar? (ndr/anw)

sumber : Indra Subagja - detikNews 

Pernikahan Rani Tak Pernah Dilaporkan ke RT


                                           Gambar : Rumah Rani Juliani

JAKARTA, KOMPAS.com — Sewajarnya jika seorang warga menggelar acara penting seperti pernikahan, maka pengurus RT atau RW setempat akan diundang. Namun tidak demikian dengan Endang M Hasan (45), ayahanda Rani Juliani. Saat menikahkan putri ketiganya dengan Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, ia tidak memberitahukan kepada pejabat RT/RW setempat.


"Waktu Pak Endang menikahkan Rani, sebenarnya saya tahu. Tapi saya enggak diundang, makanya saya enggak datang," terang M Sidik, Ketua RT 01/4 Kampung Kosong, Kelurahan Penanggungan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Ia mengetahui rencana pernikahan yang terjadi pada pertengahan tahun 2007 itu dari warga lain.

Sebenarnya pria paruh baya ini juga bertanya-tanya mengapa ia tidak diberi tahu, jika alasannya nikah siri, ia menerangkan ada beberapa warganya yang juga melakukan nikah siri tetapi tetap memberitahukan kepadanya. "Penasaran sih sebenarnya, tapi yah saya diamkan saja, saya kan pengurus RT yang wajib memberitahu itu warga saya," terang dia.

Sidik menceritakan, saat itu yang menjadi wali nikah adalah Endang, ayah Rani sendiri, dan yang menjadi penghulu adalah seorang pemuka agama yang bernama Amil Sanjaya. Warga sekitar memanggil Nasrudin dengan panggilan Pak Zul.

Ketua RT ini mengaku tidak pernah bertegur sapa dengan Nasrudin. Ia mengetahui sosok Nasrudin saat kakak pertama Rani bernama Erwin menikah. Pada saat itu, ayah Rani mengenalkan Nasrudin sebagai suami Rani. Kala itu, Sidik dan Nasrudin duduk berhadap-hadapan tetapi tidak saling bertegur sapa.

"Saya ngobrol dengan orang lain, dia ngobrol dengan orang lain. Saya rasa dia juga enggak tahu kalau saya ini ketua RT, beda kali yah orang besar enggak mau kenal orang kampung seperti saya," ujarnya. Ia juga mengaku jarang melihat Nasrudin menyambangi rumah keluarga Rani, mungkin hanya sesekali dalam seminggu dan tidak bermalam di sana.

Di mata Sidik, orangtua Rani cukup terbuka dengan masyarakat sekitar. Jika ada kegiatan warga, mereka sering bergabung. Sidik menuturkan, dara berusia 22 tahun itu memang jarang bergaul, ia memperkirakan penyebabnya mungkin saja karena Rani terlalu sibuk dengan aktivitasnya.

Mengenai pernikahan Rani, warga lainnya bernama Neng (36) menuturkan, pada waktu itu Nasrudin hanya datang seorang diri. Agar terlihat ada keluarga yang menemaninya, Nasrudin didampingi oleh keluarga jauh dari pihak Kuswati, ibunda Rani.

"Oom Zul itu orang Makassar. Saudara mamanya Rani juga ada yang orang Makassar jadinya ditemani. Waktu itu yang bawa seserahan ada dua mobil,” kenangnya. Neng menuturkan, warga lain tidak banyak yang tahu akan hal itu, ia mengetahuinya karena sudah bertetangga lama dengan kelurga Rani sehingga kenal dengan keluarga besarnya.

Warga RT 03 RW 4 ini juga menerangkan, pernikahan Rani tidak dilakukan secara besar-besaran, hanya sebatas selamatan tetangga dekat. "Waktu pagi-pagi ada akad nikah dan selamatan ibu-ibu, yang hadir juga sekitar 20 orang. Kalau malam-malamnya ada acara selamatan bapak-bapak," ujar dia.

Setelah menikah, Rani tetap tinggal dengan orangtuanya, Nasrudin pun hanya sesekali menengoknya. Saat ditanyakan perihal kehamilan Rani telah empat bulan seperti banyak diberitakan media cetak Ibu Kota, Neng membantah hal itu. "Sebelum keluarga Rani meninggalkan rumahnya sekitar beberapa bulan yang lalu, mamanya Rani bilang kalau Rani belum hamil, saya enggak tahu kok ada yang bilang kalau Rani sudah hamil empat bulan," terang dia.

Rani Juliani adalah anak keempat pasangan Endang M Hasan (45) dan Kuswati (40). Selama ini Rani bekerja di Lapangan Golf Modernland, Cipondoh, Kota Tangerang. Kedekatan Rani dan Nasrudin dimulai dari perkenalan mereka di arena permainan golf itu. Namun, cinta keduanya harus berakhir setelah timah panas menembus kepala Nasrudin. Sejak tersiar kabar kematian Nasrudin, Rani dan keluarganya seperti hilang ditelan Bumi. Rumahnya pun dibiarkan kosong.

Belakangan polisi mengatakan, Rani dan keluarganya meminta perlindungan kepada polisi terkait kasus tersebut. Kematian Nasrudin masih penuh tanda tanya meski mulai tampak titik terangnya. Sembilan tersangka telah ditangkap dan di antaranya terdapat Antasari Azhar, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kini nonaktif. Benarkah hanya dugaan cinta buta antara Antasari dan Rani hingga Nasrudin dibunuh?

Selasa, 05 Mei 2009

Rani Juliani Sering Dijemput Mobil Mewah


                                                          Gambar : Mobil Nasrudin

RANI Juliani, mantan caddy golf yang juga mahasiswa STMIK Raharja, mendadak jadi ngetop setelah dikaitkan dengan kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran. Perempuan berusia 22 tahun itu kini menjadi "bintang" pemberitaan semua media di Tanah Air. Siapa sebenarnya Rani, berikut liputannya.


Sejumlah mahasiswa STMIK Raharja, Tangerang, berdecak kagum seusai melihat sosok model yang ada di kalender duduk STMIK Raharja 2009. “Kalo cakep kayak gitu sih gue juga mau,” seloroh seorang mahasiswa sembari menyeruput minuman dingin yang ada di depannya.

Dalam kalender itu Rani mengenakan baju wisuda STMIK Raharja. Sambil memegang toga yang menjadi kebesaran wisudawati, Rani berlagak layaknya mahasiswa yang telah menyelesaikan studi di bangku kuliah.

Selain Rani, sejumlah mahasiswa STMIK Raharja yang berparas cantik juga menghiasi kalender tersebut. Begitu pula tim olahraga kebanggaan STMIK Raharja. Di sebelah foto Rani tertulis pepatah mantan CEO General Motors, Roger Smith, untuk para mahasiswa.

Pepatah itu berbunyi, You don’t just stumble into the future, You create your own future (Kamu tidak tiba-tiba berada di masa depan, kamu harus menciptakan masa depanmu sendiri).

Anehnya, Devi Almas, staf humas STMIK Raharja, membantah Rani menjadi model kalender sekolah tinggi tersebut. Menurutnya, dulu Rani memang diusulkan untuk menjadi model kalender, tetapi kemudian batal.

Ditanya alasan pembatalan, Devi mengalihkan pembicaraan. “Yang soal kalender enggak usah dibahas,” katanya. Devi juga enggan memberikan keterangan soal Rani yang hingga kemarin masih tercatat sebagai mahasiswi STMIK Raharja.

Devi hanya memberikan selembar biodata Rani. Berdasarkan biodata itu, Rani tercatat sebagai mahasiswi STMIK Raharja pada 7 Agustus 2008. Dia menempuh pendidikan jenjang diploma tiga (D-3) Jurusan Manajemen Informatika dengan konsentrasi Sistem Informasi Manajemen.

Perempuan kelahiran Tangerang, 1 Juli 1986, itu juga tercatat belum menikah. Rani pernah tidak ikut dalam ujian tengah semester pada awal perkuliahannya. “Kami enggak tahu apa sebabnya. Sebenarnya, soal akademik itu sifatnya pribadi. Saya enggak berani ngasih tahu,” tutur seorang staf STMIK Raharja.

Anak Pejabat

Sejumlah mahasiswa STMIK Raharja yang ditemui mengaku tidak mengenal Rani. Yonda, mahasiswa STMIK Raharja angkatan 2005, mengaku tak mengenal Rani. Dia hanya mendengar nama itu setelah Rani jadi perbincangan di kampus.

“Waktu ospek, angkatan saya yang pegang angkatan 2007, tapi saya tidak kenal. Cuma dengar-dengar orangnya cantik,” kata Yonda di warung di depan Kampus STMIK Raharja.

Di kampus, Rani dikenal sebagai anak seorang pejabat karena selalu dijemput mobil sedan Mercedes Benz seusai kuliah. Mobil itu dikendarai seorang pria berbadan tegap, berpakaian safari hitam. “Ya kayak pengawal pejabat-pejabat itu,” ungkap pemilik warung di depan Kampus STMIK Raharja.

Perempuan paruh baya itu menambahkan, Rani kerap nongkrong di warung itu setelah beraktifitas di warung internet belakang warung. Rani juga diketahui punya banyak teman. “Sekarang rambutnya enggak sepanjang ini,” tutur perempuan yang dipanggil Mami itu ketika diperlihatkan foto Rani di kalender duduk STMIK Raharja.

Waktu menjadi model kalender, Rani memiliki rambut panjang melewati bahu. “Terakhir rambutnya sebatas bahu dan sudah dicat agak pirang. Pokoknya anak-anak kampus tahunya dia anak pejabat,” katanya. Bagaimana dengan aktivitasnya di Padang Golf Modernland, Tangerang? Herman Halim, General Manager Eksternal Modernland, menyebut, perempuan itu menghilang sejak peristiwa penembakan Nasrudin.

“Rani bukan karyawan Moderland. Ia hanya berstatus freelance. Kami menggunakan jasa pihak ketiga untuk penyediaan caddy atau pemandu golf. Begitu juga saat dia menjadi marketing, juga tidak berstatus sebagai karyawan,” kata Herman.

Ia menambahkan, perusahaannya memiliki aturan cukup ketat dalam mengatur karyawan. Jika ada caddy yang diketahui menjalin hubungan di luar tugasnya sebagai pemandu golf, langsung diberi teguran keras. Begitu pula petugas marketing.

Herman mengaku mengenal Nasrudin. Keduanya cukup dekat karena sama-sama berasal dari Sulawesi. Pria berdarah Bugis campur Sunda itu mengatakan, Nasrudin disebut sejumlah pegawai Padang Golf Modernland sebagai sosok temperamen.

Kepada mereka, Nasrudin kerap melontarkan kata-kata kasar. “Seminggu sebelum kejadian (ditembak), almarhum pernah saya nasihati. Sudah lah, kamu jangan kayak gitu. Ingat-ingat sama anak dan istri,” tutur Herman. (Persda Network/didit ismunadi)

Antasari Temui Rani 10 Menit di Kamar 808


Misteri pertemuan Antasari Azhar dengan Rani Juliani di Kamar 808 Hotel Grand Mahakam, Blok M, Jakarta, mulai terkuak. Antasari diberitakan pernah melakukan pertemuan dengan Rani selama sekitar 5-10 menit setelah sering mendapat SMS dari caddy di Lapangan Golf Modernland, Tangerang, tersebut.

"Setelah menerima SMS berkali-kali dari Rani, akhirnya Pak Antasari mengundang yang bersangkutan datang ke hotel tersebut. Pertemuan hanya berlangsung sekitar 5-10 menit. Pintu kamar hotel terbuka," ujar salah seorang penasihat hukum Antasari, Ari Yusuf Amir, Selasa (5/5).

Apa pembicaraan antara Rani dan Antasari? "Rani minta agar Pak Antasari kembali menjadi member Padang Golf Modernland, Tangerang. Permintaan itu ditolak Pak Antasari. Saat itu Rani menjadi marketing padang golf itu," tambah Ari.

Ketika Antasari dan Rani berada di dalam kamar 808, tiba-tiba muncul Nasrudin Zulkarnaen. "Dalam kesempatan itu Nasrudin mengatakan bahwa Rani adalah istrinya," kata Ari.

Ari mengakui Antasari kenal dengan Rani Juliani sebagai caddy (pemandu golf) karena dia pernah menggunakan jasa perempuan itu. "Entah dari mana Rani mengetahui nomor handphone Pak Antasari. Karena terus-menerus di-SMS, Pak Antasari penasaran dan kemudian menghubungi Rani untuk bertemu," kata Ari.

Hotel Mahakam dipilih karena sering digunakan Antasari untuk menerima tamu-tamu yang memberi informasi seputar tindak pidana korupsi. "Untuk menerima tamu yang memberi informasi seputar korupsi perlu tempat yang agak tertutup," katanya.

Ditambahkan, pada saat itu Antasari juga ada janji dengan Nasrudin di hotel tersebut. "Pada waktu itu Pak Nasrudin ingin memberikan keterangan seputar adanya korupsi di PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI)," katanya.

Pertemuan itu kemudian menjadi dasar untuk menduga adanya cinta segitiga antara Rani, Antasari, dan Nasrudin. "Jadi tidak benar terjadi hubungan asmara antara Pak Antasari dan Rani. Kalau cerita itu kemudian dikembangkan sedemikian rupa, berarti Pak Antasari sengaja dijebak," tegasnya.

Ari tidak bersedia menjawab ketika ditanya apakah pada saat itu Nasrudin sempat mengambil gambar pertemuan Rani dengan Antasari di kamar 808 Hotel Mahakam. "Yang terpenting tidak terjadi perselingkuhan di tempat itu," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, beredar kabar terjadi percekcokan antara Antasari dan Nasrudin di Hotel Grand Mahakam, Jakarta. Pemicunya, Nasrudin mendapati Antasari mengencani Rani di hotel tersebut.

Juniver Girsang, penasihat hukum Antasari lainnya, juga mengungkapkan, kliennya mengenal Rani tiga tahun lalu di Padang Golf Modernland, Tangerang. "Beliau kenal tiga tahun lalu," ujar Juniver di Mapolda Metro Jaya, Selasa.

Namun, menurutnya, Antasari mengenal Rani hanya sebatas kenalan biasa saja. Tidak ada suatu hubungan khusus di antara mereka. "Tidak kenal dekat. Hanya sebatas kenal dia caddy di situ saja," tuturnya.

Saat bermain golf pun, Antasari tidak terlalu sering menggunakan jasa Rani. "Di situ caddy-caddy kan berkelompok," urainya.

sumber : JAKARTA, KOMPAS.com 

Rani dan Keluarga Sembunyi di Apartemen

Rani Juliani alias Tini, alias Tika mendadak hilang dari rumahnya sehari setelah peristiwa penembakan terhadap Andi Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, satu dari tiga anak perusahaan BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia.

Bak ditelan bumi, karena bukan hanya Rani yang pergi dari rumah di Kampung Kosong RT 01/07, No 8, Panunggangan, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, seluruh keluarganya yakni yaitu Endang, ayahnya, Ny Kusnaini alias Engkus, ibu, dan Adi, adiknya, juga raib. Menurut sumber, Rani dan keluarganya sembunyi di sebuah apartemen.

Saat Warta Kota menyambangi rumah itu Minggu (3/5) siang, rumah Rani dan keluarganya itu sepi dan pintu pagar teras digembok. Selain terlihat tumpukan sepatu di rak yang agak berantakan di teras samping, sejumlah helm sudah berdebu tergantung di tembok samping, lampu yang menyala hanya lampu hias di teras ruang tamu luar.

Menurut sejumlah warga, dua hari lalu lampu itu belum menyala. Mereka menduga lampu itu dinyalakan Sabtu (2/5). ”Kayaknya lampu itu dinyalakan si Adi, adiknya Rani. Sebab, pemuda itu pernah kelihatan sebentar ada di teras rumah sedang membawa tas dan kemudian pergi melalui jalan kampung ini menuju ke jalan besar Serpong sana,” ujar Jaelani, salah seorang warga di kampung itu.

Halaman rumah dipenuhi tanaman aneka bunga dalam pot. Namun seluruh tanaman itu nyaris mati karena sudah sebulan tidak disiram oleh pemiliknya. Rani maupun ibunya dikenal suka dengan tanaman. Dan, kabarnya sebagian tanaman yang ada di halaman adalah pemberian dari Nasrudin.

”Sebulan ini mereka tidak pernah kelihatan lagi. Saya sering melihat ada beberapa laki-laki berbadan tegap datang. Tapi, mereka juga hanya melihat-lihat saja karena nggak ketemu sama tuan rumahnya,” kata Siti, salah seorang tetangga Rani.

Rumah yang terletak di perkampungan sekitar 500 m di belakang sebuah pabrik bahan tekstil itu kini jadi perhatian dan perbincangan warga. Karena, sejak nama Rani dikait-kaitkan dengan peristiwa pembunuhan Nasrudin, wartawan media cetak dan elektronik berulang kali mendatangi rumah itu.

”Rani jarang bergaul. Tapi kelihatan anaknya biasa-biasa aja dan baik, karena masih suka menegur tetangga. Makanya, kami juga kaget waktu baca di koran dan lihat di televisi Rani ikut tersangkut atau mengetahui peristiwa pembunuhan itu. Selain itu, yang bikin tambah kaget adalah Rani disebut sebagai orang yang jadi pemicu pembunuhan itu. Kabarnya sih selingkuhan ya? ” kata Haminah, warga yang tinggal di belakang rumah Rani.

Sementara itu, soal pernikahan Rani dengan Nasrudin, beberapa tetangga mengaku tidak mengetahuinya. Namun, mereka sempat mendengar, Rani sudah meresmikan pernikahan secara siri dengan Nasrudin dua tahun lalu.

”Waktu itu ada hajatan di situ. Katanya itu syukuran pernikahan Rani. Sayangnya, warga di sini tidak ada yang diundang. Kayaknya cuma kerabat keluarga Rani saja yang datang,” kata Jaelani.
Jaelani sering melihat Nasrudin sering datang ke rumah Rani. Meski tidak menginap, Nasrudin sering terlihat di rumah itu selama berjam-jam.

Rani adalah anak ke tiga dari empat bersaudara. Selama ini Rani bekerja sebagai caddy atau asisten untuk permainan golf, di lapangan golf Modernland, Cipondoh, Kota Tangerang. Dan, kedekatan antara Rani dengan Nazarudin dimulai dari perkenalan mereka di arena permainan golf itu.

sumber : Surya live.  Celestinus Trias hp/Syahrul Munir/warkot

Keberadaan 2 Saksi Kunci Kasus Antasari Misterius


Jakarta - Siapa saksi kunci dalam kasus Antasari Azhar, masih misterius. Tapi kabar menyebutkan ada 2 saksi yang berada di bawah perlindungan polisi. Mereka yakni si caddy golf Rhani Juliani dan sopir Antasari Azhar.

"Jadi saksi kunci itu Rhani dan sopirnya Antasari," sebut perwira di Polda Metro Jaya yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Selasa (5/5/2009.

Rhani selama ini disebut sebagai pemicu terjadinya peristiwa penembakan. Disebut-sebut persoalan asmara segitiga yang menjadi pangkal musabab.

Perbuatan Antasari dan Rhani, yang dipergoki Nasrudin yang disebutkan telah menikah siri dengan Rhani, menjadi kunci dari pemerasan pada Antasari.

Penyidik pun pada awal kasus penembakan Nasrudin terjadi, sempat memeriksa Rhani dan memperoleh keterangan yang mengarah pada keterlibatan Antasari. Karena tidak ada bukti langsung, penyelidikan dilakukan dengan mengejar para pelaku lapangan.

"Rhani dilindungi negara," kata Kapolres Tangerang Kombes Pol Hamidin saat ditanya soal Rhani. Peristiwa penembakan Nasrudin terjadi di Tangerang, yang merupakan wilayah kewenangan Hamidin.

Tapi di mana keberadaan Rhani masih misterius. Berbagai kabar menyebut Rhani berada di Serang, di rumah orang tuanya, yang lainnya menyebut dia berada di apartemen di Jakarta, di tempat persembunyian polisi. Tapi dia di mana, belum jelas benar.

Saksi lainnya yakni sopir Antasari. Pria yang belum diketahui identitasnya itu disebut seorang perwira polisi mengetahui jadwal kunjungan Antasari bertemu Rhani, ataupun kala menemui Sigid dan Wiliardi.

"Dia tahu kemana Antasari pergi dan menemui siapa," jelas perwira itu.

Tapi di mana dia berada, hingga kini belum diketahui seperti halnya Rhani.


E Mei Amelia R - detikNews

Senin, 04 Mei 2009

Rani Juliani - Nasrudin Zulkarnaen

Perempuan cantik bernama Rani Juliani, menjadi tokoh penting dalam kasus terbunuhnya Nasrudin Zulkarnain. Skandal cinta segi tiga dan perselingkuhan diduga kuat sebagai pemicu kasus pembunuhan yang melibatkan orang-orang penting ini.

Sosok Rani Juliani,23, di kalangan para pejabat yang hoby bermain golf di padang golf Modernland, Tangerang, bukanlah sosok yang asing lagi. Wanita yang pernah menjadi pramugari serta caddy (pemungut bola) ini sebelum menjadi istri ke 3 Nasrudin, dikenal sebagai primadona.

Kedekatan direktur PT. PRB (Putra Rajawali Banjaran) Nasrudin dan Ketua KPK Antasary Azhar lantaran keduanya sama-sama hoby golf. Keduanya tercatat sebagai member di Padang Golf Modernland yang rutin dua hari dalam semingu bermain bersama di tempat itu.

Di arena itulah keduanya kenal dengan Rani Juliani yang kala itu masih bekerja sebagai caddy. Tak heran jika isu seputar hubungan Rani dan Antasari mencuat pasca penembakan terhadap Nasrudin. Kabar terkuaknya perselingkuhan itu lah yang disebut-sebut menjadi pemicu permusuhan antara Nasrudin dan Antasari.

Rani yang sempat diperiksa di Polres Tangerang dan Polda Metro Jaya kini hilang bak ditelan bumi. Sumber di padang Golf Modernland menyebutkan, Nasrudin dan Antasari kerap terlihat bermain bersama di tempat itu. Keduanya juga sering memakai jasa Rani sebagai caddy ketika mereka bermain.

“Rani memang pernah bekerja di tempat ini, dan ia sering memandu para pejabat yang bermain golf di sini,” ungkapnya.

DIKAWINI NASRUDIN
Sosok Rani yang berpenampilan menarik rupanya memikat hati Nasrudin saat itu. Belakangan wanita ini pun dijadikan istri oleh Nasrudin. Di tempatnya bekerja Rani memang dikenal sebagai pemandu golf favorit. Paras manis serta penampilannya yang sempurna menjadi daya tarik tersendiri.

Tak hanya Nasrudin, sejumlah pejabat pun dibuat terpana olehnya, tak jarang Rani kerap mendampingi para pejabat dan jenderal yang bermain golf di tempat itu termasuk Antasari. Namun rupanya keberuntungan berpihak kepada Nasrudin, perempuan cantik ini dikawini jadi istri ketiga.

Antasari sendiri tercatat anggota member di Padang golf itu sejak tahun 2007. Sebelum mengenal Nasrudin, Rani dikenal cukup dekat dengan ketua KPK tersebut. Namun staf Humas padang Golf Modernland, Dina Puspita Sari mengaku tidak tahu soal kedekatan antara Nasrudin, Antasari dan Rani di luar jam kerja.

“Kami memang harus dekat dengan member. Namun itu hanya sebatas profesional kerja. Jika di luar jam kerja saya tidak tahu kedekatan Rani dengan kedua orang itu,” ungkap Dina.

Isu yang berkembang menyebutkan, Rani yang pernah jadi pramugari itu juga sempat beberapa kali kencan dengan Antasari di Makasar, Sulsel. Kejadian itu diketahui oleh Nasrudin hingga kedua sahabat itu akhirnya bermusuhan.

Nasrudin Zulkarnain
Rani Juliani tercatat sebagai caddy di Padang Golf Modernland sejak tahun 2007. Namun wanita kelahiran 1 Juli 1986 tersebut sempat berhenti. Rani kemudian kembali bekerja di tempat itu sebagai staf marketing.

Pada akhir Desember 2008, Rani kemudian kembali memutuskan untuk berhenti bekerja karena fokus ingin di tempat kuliahnmya di STMIK Raharja, Cikokol Tangerang. “Kami terakhir kontak telepon dengan Rani pada awal Januari 2009, setelah itu nomor Rani sudah tidak aktif lagi,” ungkap Dina.

Ketika Poskota mendatangi rumah Rani di Kampung Kosong, Kec. Pinang, Kota Tangerang, rumah bercat putih dan kuning itu terlihat kosong. Pasca pembunuhan Nasrudin, kedua orang tua Rani, Endang dan Ny Engkus, menghilang. Bahkan para tetangga pun tidak tahu dimana mereka kini. “Sejak kasus itu, Rani langsung menghilang.” Ungkap Teguh, tetangga.

Menurut salah satu tetangga, Rani memang sudah menikah secara siri dengan Nasrudin. Bahkan pada peristiwa penembakan tersebut, anak ketiga dari empat bersaudara tersebut sedang mengandung 4 bulan. “Waktu suaminya dibunuh, Rani sedang hamil 4 bulan,” ungkap tetangga yang tidak mau disebutkan namanya tersebut.

Keluarga Rani memang dikenal jarang bergaul dengan para tetangga. Sebelum pergi, keluarga Rani hanya berpamitan pulang ke kampung halamannya di daerah Menes, Pandeglang, Banten.

Sementara itu rumah Antasari di Komplek Giri Loka 2, Perumahan BSD, Kabupaten Tangerang, kini dijaga ketat. Sejak di luar komplek, petugas keamanan melarang wartawan masuk. (poskota.co.id)

Pemeriksaan Antasari tak menyinggung Ran Juliani

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam pemeriksaan Antasari Azhar selama 8,5 jam, penyidik Polda Metro Jaya sama sekali tak menyinggung soal Rani Juliani. Demikian dikatakan salah satu kuasa hukum Antasari Azhar, Farhat Abbas. 

"Tadi dari 20 pertanyaan yang diajukan penyidik, tak ada kaitan tentang Rani," kata Farhat Abbas. Ia tak mau menjelaskan secara rinci pertanyaan apa saja yang diajukan kepada Antasari sehingga statusnya dinaikkan dari saksi menjadi tersangka.

Saat ini Antasari telah ditahan di Rumah Tahanan Narkoba Polda Metro Jaya. Selesai pemeriksaan pukul 16.40 WIB, Antasari telah resmi menjadi tahanan Polda Metro Jaya.

Nama Rani Juliani (22) selama ini dikaitkan dengan Antasari dan Nasrudin terkait kasus pembunuhan tersebut. Ia diduga terlibat dalam motif asmara antara Antasari Azhar dengan Nasrudin Zulkarnaen. Polisi pun mengakui bahwa Rani telah meminta perlindungan kepada kepolisian.

"Yang bersangkutan memang meminta perlindungan sebagai saksi," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Wahyono kepada wartawan, Jakarta, Senin (4/5).

Namun, Wahyono tak mau menjelaskan apakah alasan Rani meminta perlindungan sebagai saksi terkait kasus pembunuhan Nasrudin. "Memang ada keterangan yang mengaitkan ke sana, maka diminta keterangannya," ujar Wahyono.

 

MYS

Lokasi rumah Rani Juliani

Heboh mengenai Rani Juliani membuat beberapa orang semakin kreatif dan rajin saja dalam mengorek informasi apa saja yag berhubungan dengan Mahasiswi STMIK Raharja Tangerang itu.

Diantaranya ada situs yang meunjukan lokasi rumah Rani Juliani didaerah Tangerang dengan google maps. Meskipun si penulis belum yakin tempat yang ditunjukan tersebut karena masih meminta kepada siapa saja yang untuk mengoreksi. Berikut gambar yang diambil dari Google maps, me :



sumber : http://nasirudin-uin.blogspot.com/2009/05/lokasi-rumah-rini-juliani.html

Rani Juliani Profile


Profile  

Umur: 22

Jenis Kelamin: Wanita

Tanda Astrologi: Cancer

Shio: Macan

Industri: Pelajar

Jabatan: mahasiswa

Lokasi: Tangerang : Banten : Indonesia

Mengenai Saya

Saya seorang gadis yang manies menurut pengamatan orang2 di sekeliling aq. Diriku lahir pada tanggal 01 juli 1986. jangan lupa ngado yah... Anak ke 3 dari 4 sodara, tadinya mau bungsu, tapi bonyok gw doyan. he he

Minat
pengen jadi wanita karir yang sukses n mapan
Film Favorit : JaMes Bond
Musik Favorit : Lagu Tentang Cinta

Caddy Girls


Beberapa caddy girls sedang berpose di Padang Golf Damai Indah di BSD cource, Jakarta Indonesia. 

sumber : http://www.flickr.com/photos/thirnbeck/1228930281/

Kuliah Malam, Rani Juliani Akrab dengan Laki-laki

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat kasus Ketua KPK Antasari Azhar mencuat di media beberapa hari terakhir, nama Rani Juliani pun menyusul disebut-sebut dalam berbagai pemberitaan terkait. Mahasiswi jurusan manajemen informasi STMIK Raharja angkatan 2008 ini disebut-sebut menjadi pangkal masalah yang berbuntut pada pembunuhan Direktur PT Rajawali Putra Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.
 
Namun, bagaimana dengan kehidupan perkuliahan gadis belia ini? Di dalam kampus yang memiliki 1.500 mahasiswa dengan 4 jurusan, yaitu MI (Manajemen Informatika), SI (Sistem Informatika), TI (Teknik Informatika) dan SK (Sistem Informatika) itu, Rani tak mengikuti aktivitas kemahasiswaan apa pun. Ia juga tidak menjalin persahabatan yang mendalam dengan sesama mahasiswa.
 
Tak heran jika tak banyak mahasiswa yang mengenal dara manis berusia 22 tahun ini. Ela (19) misalnya. Mahasiswi jurusan MI ini menerangkan, walaupun dirinya dan Rani pernah satu kelas pada mata kuliah Pengantar Perpajakan Niaga, ia dan Rani belum pernah berinteraksi dalam waktu yang lama. "Rani lebih dekat dengan teman-teman yang laki-laki. Kalau dengan teman perempuan dia tidak dekat," kata gadis berambut panjang ini.
 
Ela juga berkisah, selama satu kelas dengannya, Rani termasuk mahasiswi yang rajin datang ke kelas. "Dia (Rani) memang rajin kuliahnya, tapi ya itu saya jarang sekali ngobrol dengan dia. Kumpulnya lebih sering dengan teman-teman pria. Tapi sepertinya tidak pernah sampai nongkrong-nongkrong di luar kampus," kata dia lagi.
 
Sementara itu, mengenai kabar status Rani yang disebut-sebut telah menikah, Ela mengaku tidak mengetahuinya. "Kalau di SIS (Student Information Service) statusnya belum menikah. Tapi kok di berita-berita, status Rani sudah menikah ya?" tanyanya.
 
Saat ini, menurut Ela, Rani sudah tidak pernah lagi terlihat di kampus. Rani yang mempunyai NIP mahasiswa 08111362196 ini mengambil mata kuliah malam, mulai pukul 17.00 sampai 20.00 dan jumlah sistem kredit semester (SKS)-nya tak lebih dari 21 SKS.
 
Santi (21), mahasiswa lain, membenarkan kabar bahwa Rani mengambil jam kuliah malam hari. "Dia itu mahasiswa malam yang kebanyakan teman sudah bekerja. Rani tidak terlalu dekat dengan kami. Kalau kenal memang iya, tapi tidak dekat," kata dia.
 
Seorang mahasiswi lainnya yang sama-sama jurusan MI, Della, justru mengaku tidak mengenal sosok Rani. Ia baru menyadari sosok Rani saat melihat foto gadis itu pada SIS. "Oooo... yang ini Rani, kalau ini sih sering lihat. Yang anaknya montok itu kan," tutur gadis berkacamata ini.
 
Adapun pihak STMIK Raharja tidak terlalu banyak memberikan informasi mengenai Rani Juliani. Seorang staf kampus yang enggan disebutkan namanya menerangkan bahwa Rani memang pernah berkuliah pada kampus itu, tetapi belum terlalu lama. "Benar Rani pernah berkuliah di sini, tapi cuma sebentar, setelah ada kasus itu, dia sudah tidak pernah masuk," ujar staf tersebut.
 
Wanita berjilbab itu melihat Rani sebagai sosok yang pendiam dan belum mempunyai banyak teman. "Sepertinya belum ada teman yang akrab dengan Rani, kalau masuk kelas atau duduk-duduk di depan kelas saya melihatnya dia sendirian," ujarnya. "Mungkin karena dia masih baru, kalau mau lebih tahu informasi tentang kepribadian Rani, mungkin bisa ditanya ke tempat dia bekerja karena Rani lebih lama di sana," ungkapnya.
 
RDI